Pages - Menu

Sabtu, 07 Mei 2016

Perpisahan Untuk kebahagiaan (untuknya)

Berkali-kali aku berusaha mempertahankan perasaan ini, mempertahankan kondisiku yang selalu tak dianggap dan tak diakui. Hal yang kulakukan hanya karena aku selalu merindunya dan sangat menyayanginya. Tapi, kehadiranku dalam hidupnya tidak membuatnya bahagia.

Aku tau, caraku memperlakukannya memang membuatnya kecewa. Aku sering melakukan hal yang tidak dia suka. Tapi, apakah dia pernah  mencoba menghentikanku untuk tidak melakukan hal yang tidak dia suka?. TIDAK. Dia hanya diam. Dan pada saat ada kesempatan untuk berbicara, baru dia bicara, saat aku sudah melakukan semuanya.

Semua hal yang tidak dia sukai dan aku melakukannya, semata-mata hanya ingin mendapat teguran darinya sebagai bentuk perhatian. Aku ingin diperhatikan olehnya, layaknya seorang kekasih yang memberikan perhatian. Aku butuh itu, karena aku juga manusia, sama seperti manusia lainnya.

Hal yang sangat aku banggakan darinya adalah dia bisa bersikap manis saat kami hanya berdua. aku sangat bahagia masa-masa itu. Tapi, aku tidak bisa merasakan hal manis darinya ketika kami berada disekitar orang yang kami kenal, yaitu teman. Alasan darinya adalah dia tidak ingin mengumbar kemesraan di hadapan orang-orang dan dia tidak ingin dianggap bahwa dia pacaran sama aku. Aku bisa terima alasan itu. Tapi, perlakuannya ke aku yang aku tidak suka. Terkadang aku dianggap orang asing, terkadang aku dianggap pengganggu, terkadang aku diabaikan, terkadang aku dibuat malu di depan teman-teman.
WHY.....?
Aku ini juga statusnya teman kamu. Kenapa kamu tidak memperlakukan aku sama seperti yang lain? Kamu sendiri yang bilang bahwa kita ini adalah teman, gak kurang gak lebih. Tapi kamu sendiri yang memperlakukan aku seperti bukan teman kamu.

Sampai sekarang kamu belum menyadari itu. Kamu tetap pada pendirian mu dengan segala ke egoisanmu. Dan kamu dengan mudah mengatakan, "kalau kamu merasa tidak nyaman dengan aku, kamu bisa memilih wanita lain yang sesuai dengan keinginanmu, karena kayaknya kamu salah memilih orang selama ini".
Yang aku tau kamu lah yang salah menilaiku, dan tidak menyadari perasaan ku selama ini.
Kamu sering percaya dengan orang lain, daripada percaya sama aku.

Maka, saat nya bagiku untuk menenggelamkan rasa ini, jauh kedalam samudera kekecewaan.
and I hope, disappointment will find happiness pearls on the ocean floor deepest.